Bintang Kaya "Berlian Palsu" Diteliti



Natalie Behara
Ilustrasi bintang LS IV-14 116 dengan atmosfer putih yang diduga kaya zirconium.

KOMPAS.com - Tim astronom dari Armargh Observatory di Irlandia Utara menemukan sebuah bintang yang kaya unsur zirconium, jenis material yang biasanya dipakai untuk membuat berlian palsu. Mereka menemukan hal tersebut ketika sedang berusaha mencari petunjuk kimia tentang kurangnya kelimpahan hidrogen pada beberapa golongan bintang yang akan mati.

"Sangat mengesankan bisa menemukan adanya tanda keberadaan unsur kimia baru dalam data kami. Kelimpahan yang ditemukan di bintang ini, dan saya harap juga di bintang lainnya, menawarkan sebuah alat untuk mempelajari evolusi bintang yang sangat sulit untuk diobservasi secara langsung," kata Simon Jeffrey dari Armargh Observatory.

Menggunakan data yang didapat dari Anglo-Australian Telescope di the Siding Spring Observatory, New South Wales, Australia, tim tersebut melakukan observasi terhadap bintang LS IV-14 116 yang berjarak 2.000 tahun cahaya dari matahari.

Para astronom menggunakan teleskop tersebut untuk mendispersikan cahaya bintang menjadi spektrum. Gambarannya, setiap unsur atau molekul yang terdapat memiliki spektrum cahaya tertentu sehingga manusia di bumi bisa membedakan komposisi dari bintang dengan melihat spektrum cahayanya.

Sesuai dugaan para ilmuwan, spektrum LS IV-14 116 memiliki garis-garis yang sulit untuk diidentifikasi. Lewat proses pengamatan yang rumit, akhirnya ditemukan bahwa empat di antara garis-garis itu berkaitan dengan bentuk zirconium yang hanya eksis pada temperatur di atas 20.000 derajat Celsius.

Alan Hilbert dari Queen's University Belfrast mengkomputasikan model zirconium atom tersebut untuk memperkirakan kelimpahan zirconium. Hasil analisanya menunjukkan bahwa kelimpahan zirconium di bintang ini 10.000 kali lebih tinggi dibandingkan dengan matahari. Artinya, 1 atom di antara 200.000 atom yang dijumpai adalah zirconium. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa beberapa garis spektrum yang tak teridentifikasi menunjukkan unsur strontium, germanium, dan yttrium.

Tim astronom dari Armargh mengatakan, kelimpahan zircomium yang tak biasa disebabkan karena formasi lapisan awan yang di atmosfer bintang tersebut. Atmosfer bintang tersebut sangat kaya logam yang lebih berat daripada kalsium pada lapisan tertentu, namun sangat miskin unsur-unsur tertentu di lapisan lainnya.

Para ilmuwan juga mengatakan, bintang tersebut mengerut dari yang sebelumnya merupakan bintang dingin yang berukuran besar menjadi bintang panas yang berukuran lebih kecil. Ketika bintang mengecil, beberapa unsur naik ke atmosfer menuju lapisan atmosfer di mana unsur tersebut mudah terlihat.

Kebanyakan bintang seperti matahari memiliki 10 atom zirconium di setiap sejuta atom silikon. Diperkirakan, berat atom zirconium di bintang tersebut adalah 4 miliar ton, 4000 kali lebih tinggi daripada produksi tahunan zirconium di dunia.

"Kekayaan zirconium pada bintang ini sangat mengejutkan. Kami tak memiliki penjelasan mengapa binyang ini lebih unik daripada bintang biru yang ditemukan selama ini," kata Naslim, yang memimpin tim penelitian terhadap bintang tersebut.

sumber:astronomi.com